Diposkan pada family, Hurt/Comfort, Married-life, Romance

Comeback to me (Chapter 5)

Featured image

Tittle : comeback to me

Author : Erlina Park (@erlinabatari)

Length : Chapter

Main cast  : Park Chanyeol (EXO) || Kim Minjung (OC)

Add cast : Kim JoonMyeon (EXO) || Byun Baekhyun (EXO) || Oh Sehun aka Kim Sehun (EXO) || Park Chorong (A-pink)

Genre : Romance, Sad, Hurt/Comfort, Married-life, Family

Rating : PG 15+

Disclaimer : EXO milik orang tua nya, saya hanya meminjam Nama nya saja. Kim Minjung itu juga bukan punya saya, saya hanya memakainya dalam ff yang saya buat. Maaf jika ada kesamaan tokoh yang saya buat. Maaf juga banyak typo yang saya tebar.

Credit >> PosterBySifixo@PosterChanel | Header tittle : A Queens

**

Seorang paruh baya kini tengah berjalan dipekarangan anak nya yang cukup megah. Pagi ini wanita paruh baya itu berniat untuk membuatkan anak nya juga cucunya sarapan yang special. Karna hari ini hari minggu. Dan wanita paruh baya itu senang melakukan nya karna bisa bertemu dengan anak dan cucu nya.

Nyonya Park mengetuk pintu itu sesekali. Karena belum ada yang membuka jadi Nyonya Park melakukan nya berkali-kali. Sebelum wanita paruh baya membukakan pintu utama rumah itu.

“Maafkan saya Nyonya, saya tadi berada didapur” ucap bibi Jung.

“oh, tidak apa. sekarang dimana Chanyeol dan Yun?” saut Nyonya Park tidak sabaran.

“mereka berdua belum bangun Nyonya”

“pukul segini? Apa yang mereka lakukan kemarin malam?” Nyonya Park sambil berjalan menaiki tangga untuk kelantai dua rumah itu.

“anuu.. Nyonya” gugup bibi Jung pada Nyonya Park.

“anu apa bibi Jung?”

“Tidak ada” akhirnya bibi Jung pasrah dengan apa yang terjadi nantinya.

***

Akhirnya Nyonya Park menaikkan kaki nya ditangga pertama rumah itu. Dan melangkah didepan kamar anak nya. Dengan gerakan cepat Nyonya Park membuka pintu kamar itu. Tapi tidak bisa karna pintu kamar itu terkunci dari dalam. Alhasil Nyonya Park mengambil kunci cadangan yang ada didalam tas nya. Jangan tanya kan mengapa Nyonya Park memiliki kunci itu. Supaya ia bisa memantau Chanyeol dengan baik. Bahkan sampai Chanyeol sebesar itu.

Nyonya Park sontak terkejut dengan penampakan yang ada didepan mata nya itu. Saat ini Chanyeol tidur bersama dengan wanita yang belum Nyonya Park ketahui wajah nya. Tangan Chanyeol yang melingkar cantik pada perut wanita itu dan sesekali mengerakkan kepalanya untuk mengelus punggung wanita itu. Oh tidak, bahkan Chanyeol saat ini tidak mengenakan kaos atau pun baju dibadan nya sekarang ini. Hanya celana pendek. Sedangkan Minjung hanya mengenakan Lingerie Corna yang sopan dan tidak terlalu mengekspose dada nya.

“PARK CHANYEOL!!” suara Nyonya Park yang bisa membuat semua orang dirumah ini bangun dari dunia alam sadar nya itu.

Chanyeol dan Minjung lantas langsung bangun dari tidurnya. Karna terkejut dengan teriakan eomma nya itu.

“huaii.. ada apa eomma?” tanya Chanyeol polos pada eomma nya sambil menggaruk belakang kepalanya.

“Ya!! Kau anak nakal. Dengan siapa kau tidur?!” Nyonya Park bertanya dengan nada tegas dan masih di depan pantu kamar

“tenanglah eomma. Aku akan jelaskan” Chanyeol malah merinsuk kembali pada pinggang Minjung itu.

“eomma? Thuara nenek sungguh menggangu tidur ku” suara Yun yang masuk kedalam gendang telinga Nyonya Park lantas di buat bingung.

Yun yang saat ini juga tengah berebut pinggang Minjung dengan Chanyeol. Nyonya Park yang melihatnya tidak percaya. Sedangkan Minjung tengah bingung juga takut dengan tingkah kedua lelaki yang kini sudah ada disebelah kanan dan kiri nya itu. Juga dengan tatapan Ibu Chanyeol itu.

“ya! Siapa wanita itu? Kenapa Yun sampai memanggilnya eomma?” saut Nyonya Park lagi pada Chanyeol.

“eomma, ini masih pagi jangan membuat keributan” Chanyeol menjawab dengan masih tetap pada posisi semulanya itu

“maaf kan aku kalau aku lancing. Nama ku Kim Minjung, Nyonya”

Dengan cepat Nyonya Park membulatkan mata nya tak percaya. Kim Minjung. Nama itu lolos membuat Nyonya Park seperti itu. Sedangkan Chanyeol hanya melihat perubahan ekspresi dari ibu nya itu.

“Kim Minjung?” Nyonya Park berucap lagi lebih pelan lagi.

“nde, eomeoni”

“aigoo, ternyata kau telah kembali Minjung-a” sarok senang Nyonya Park pada ambang pintu itu “baiklah cepatlah kalian mandi dan sarapan bersama” Nyonya Park langsung menutup pintu kamar itu dengan senang.

“akhirnya eomma ku senang ketika kau kembali”ucpa Chanyeol disela tidurnya itu.

“kalau begitu kau mandi. Aku akan menemani Yun mandi terlebih dahulu” saut Minjung pada Chanyeol. Terlihat jelas diraut wajah Chanyeol, bahwa ia tidak suka ketika Minjung lebih memilih Yun dari pada dirnya.

“bagaimana kalau kau mandi bersama ku saja” manja Chanyeol pada isteri nya itu.

“pelankan suara mu dan jangan berbuat mesum dipagi hari. Cepat mandi, ibu menunggu kita” jawab Minjung dengan menggendong Yun didepan dadanya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada didekat dapur.

“Kenapa selalu Yun yang kau urus. Aku ini suami mu Park Minjung! Aishh..” gerutu Chanyeol saat Minjung telah keluar dari kamarnya.

Minjung hanya tertawa pelan ketika mendengar ocehan Chanyeol dipagi hari itu. Minjung berjalan melewati tangga demi tangga yang berada dirumah itu. Dan berjalan mendekati kamar mandi yang memang sangat dekat dengan dapur. Terlihat jelas disana Nyonya Park dan bibi Jung sedang memasak bersama.

Saat melewati mereka berdua. Minjung menundukan kepala nya dengan sopan.

“Minjung? Kapan kau kembali pada Chanyeol lagi?”  tanya Nyonya Park yang saat itu sedang memotong lobak.

“kemarin bu, maafkan aku tidak berpamitan” Bohong Minjung pada ibu mertuanya itu.

“cepatlah. Kita akan sarapan bersama”

“baik eomeoni” Minjung seraya memasuki kamar mandi.

***

Selang beberapa menit Minjung telah selesai menemani Yun mandi kala itu. Juga Chanyeol yang sudah siap dimeja makan nya itu.

“sekarang Yun temui ayah. Eomma akan menyusul. Arra?” ucap Minjung saat mengeringkan rambut Yun dengan anduk.

“baik eomma” Yun berjalan mendahului ibu nya itu.

Minjung menuju kekamar nya untuk mandi. Tetapi Chanyeol mencegah tangan Minjung. Otomatis Minjung berhenti untuk berjalan.

“ada apa?” tanya Minjung. Saat melihat tangan kekar Chanyeol pada tangan kiri nya

“kau belum mandi?”

“tentu saja belum. Aku baru saja selesai memandikan Yun”

“baik. Akan ku tunggu di meja makan. Cepat lah mandi”

Chanyeol mengacak rambut Minjung dengan gemas. Minjung yang diperlakukan seperti itu hanya menaikkan sudut bibir nya senang.

Akhirnya Minjung berjalan menaiki tangga dan berjalan kearah kamar nya juga Chanyeol. Saat membuka pintu kamar Minjung terdiam sejenak dan menatap kearah kasur. Ada sebuah baju yang menurutnya bagus.

“untuk apa lelaki itu menyiap kan baju sebagus ini” tanya Minjung pada dirinya sendiri.

“baiklah lupakan” akhirnya Minjung berjalan kearah kamar mandi

***

Setelah Minjung selesai mandi dan memakai baju yang Chanyeol siap kan, atau bahkan orang lain? Entah lah Minjung tidak tau.

Minjung berjalan kearah meja makan. Yang telah ditunggu oleh orang yang Minjung tidak tahu status nya. Minjung mengambil kursi pas sebelah kanan Chanyeol. Dan berhadapan dengan anak nya Yun.

“setelah sarapan eomma ingin berbicara kepada kalian berdua” ucap Nyonya Park pada anak nya juga Minjung.

***

Chanyeol dan Minjung saat ini berada diruangan kerja Chanyeol. Masih tidak ada yang berbicar dirungan itu. Nyonya Park masih mendiamkan keduanya. Nyonya Park juga ingin memberitahu kedua orang itu sesuatu yang begitu penting.

“Chan? Aku bertanya pada mu?”

“ada apa eomma?”

“kau sudah berhasil menemukan Minjung. Jadi apa acara mu selanjutnya?”

“tentu saja aku akan..akan menikahinya.” Chanyeol berucap dengan gugup.

“Baiklah. Secepatnya kau menikah atau eomma yang akan menetapkan tgl penirkahan mu?” tanya Nyonya Park kepada Chanyeol dan Minjung.

“Eomma, aku perlu berbicara pada Minjung terlebih dahulu”  Chanyeol menatap Minjung dengan tatapan bingung “benar kata Chanyeol oppa. aku juga perlu memberitahu orang tua ku eomeoni” Minjung juga ikut berbicara.

“Mungkin aku sendiri yang akan memberitahu orang tua mu” Minjung seketika syok dengan ucapan Nyonya Park “Tenanglah. Aku disini sebagai orang tua Cahnyeol juga harus bertanggung jawab dengan kejadian 4 tahun silam. Jadi kau tenang saja MInjung-a” Nyonya Park meraih punggung tangan Minjung dan mengelusnya pelas. Memberikan kepercayaan kepada Minjung.

“Baiklah, aku percaya padamu eomeoni” Minjung dengan tegas mengucapkan kaliamat itu.

Featured image

Saat ini para karyawan tampak terkagum dengan seorang wanita yang begitu anggun dihadapannya. Setelan rambut bergelombang juga setelan rok merah menyala mempuat para mata disana tidak hentinya menatap menampilan Chorong.

Foto

Chorong sebenarnya risih dengan tatapan aneh dari karyawan disana. Bahkan tingkah lakunya itu seperti seorang yang salah tingkah padahal itu hanya karyawan yang jelas-jelas berada dibawah Chorong.

“Siapa wanita itu?”

“Pakaiannya terlihat bermerek tinggi”

“Apa ia karyawan baru disini?”

“Wahh cantik sekali”

“Apakah wanita itu memiliki teman kencan?”

Mungkin ucapan itu berhasil masuk dalam telinga Chorong. Yang membuatnya sekali lagi takut dengan karyawan disana yang suka bergosip mengenai seseorang yang baru didalam perusahaan itu.

“Tutup telinga mu dan jangan dengarkan ucapan mereka” Ucap Joonmyeon memastikn keadaan Chorong ynag tepat berada disebelahnya. Chorong hanya menganggukan kepalnya.

Tadi Chorong berangkat bersama Joonmyeon saat akan keperusahaan cabang ParkCompany itu. Mereka memang tidak banyak bicara. Mungkin karena mereka masih baru mengenal satu sama lain.

Bahkan saat di apartermen Joonmyeon, Chorong enggan untuk berbicara karena Joonmyeon yang selalu menggoda Chorong dengan kalimat mesum nya. Tidak seorang Kim Joonmyeon tidak ada pikiran mesum tapi begitulah tingkahnya selalu membuat semua orang tersenyum senang walau harus ia dikatai yang tidak-tidak. Termasuk kepada Chorong.

“Boleh aku tau mengenai tugas ku sebagai sekertaris mu?” ujar Chorong saat sampai didepan ruang kerja Joonmyeon.

“Kau cukup mendata semua kegiatan ku dari pagi hingga malam hari” jawab Joonmyeon.

“Dari mana aku tau itu” ucap polos Chorong. Joonmyeon sempat gemas melihat tingkah sekertaris barunya.

“Nanti akan ku beritahu” jawab Joonmyeon sembari duduk dikursi kerjanya “Aku akan melihat-lihat butik yang ada di Mall ini. Apa kau ikut?” ucap Jonnmyeon yang masih focus kepada lembar kerjanya.

Chorong yang ditanya itu hanya diam. Tidak mengerti ”Kau mengajak ku?” tanya Chorong sekali lagi.

“Aku mengajak bangku yang kau duduki. Sudah jelas hanya aku dan kau manusia yang ada diruangan ini”

“Baiklah aku ikut.

***

“Apa kau pernah melihat butik yang ada disini?” Tanya Chorong yang ada disebelah Joonmyeon.

“Hanya sesekali”  Chorong mengangguk mengerti.

Sesekali Chorong melirik Baju, tas, sepatu juga barang-barang bermerek di dalam butik Mall. Setelah cukup jauh mereka berjalan. Chorong terhenti melihat baju yang menurut mata nya itu sangat bagud juga glamour. Joonmyeon yang mengetahui bahwa seseorang disampingnya menghilang, terkejut dan mencari keberadaan Chorong. Yang ternyat berada disalah satu butik yang cukup terkenal di Mall itu.

Chorong melihat dress putih dengan hiasan hitam dibagian atas nya. Memberikan kesan glamor kepada saopa pun yang akan memakainya. Joonmyeon yang menyadari perubahan mimic wajah Chorong lantas mengerti. Bahwa Chorong menginginkan dress itu.

“Aku lupa membawa tas ishh” gerutu Chorong yang masih terdengar oleh Joonmyeon.

“Kau ingin?” Tanya Jonnmyeon sempari mengeluarkan dompetnya “Jika kau ingin. Segera lah beli” Joonmyeon memberikan kartu kreditnya kepada Chorong.

Chorong yang tidak mengerti apa-apa hanya melongo “Ahh. Tidak usah merepotkan” Ujar Chorong dan beranjak pergi dari butik.

“Aku ambil itu” Ucap Joonmyeon pada salah satu waiter disana. Chorong seketika langsung berhenti melangkah tepat pada pintu masuk dan keluar butik.

Joonmyeon segera melangkah karah Chorong dan memberikan paperbag yang berisi dress yang Chorong “Untuk apa kau belikan? Aku bisa membeli setelah pulang kerja” ucap Chorong sopan.

“Jika salah satu pembeli yang menginginkan dress itu juga bagaimana?” Joonmyeon memberikan jawaban yang benar “Apa kau akan berkelahi merebutkan dress dengan seharga 300 won. Itu konyol”

Chorong seketika memajukan bibir nya tidak terima dengan ucapan bos barunya “Aku akan ganti uang dress ini. Terima kasih”

“Tidak perlu” Joonmyeon kembali berjalan menelusuri deretan butik yang ada didalam Mall. Sembari berkata “Cukup kau bereskan saja rumah ku. Itu sudah cukup”

“Ya! Aku bukan babu nya Joonmyeon-si!!” Chorong berucap dengan keras. Padahal dirinya sedang ada didalam sebuah Mall yang ramai dengan pembeli “Bahkan aku bisa membayarnya dengan uang ku!” pekik Chorong sekali lagi tepat disebelah Joonmyeon.

“Uang yang kau gunakan adalah uang hasil orang tua mu. Apa kau tidak malu” Sungguh jawaban Joonmyeon membuat Chorong geram sekali, seperti ingin membanting sang Direktur tepat didepan para pembeli.

“Aku bisa..sekarang aku sudah bekerja dengan mu dan aku akan mengganti uang itu tepat ketika aku mendapat gaji pertama ku” Ujar Chorong pede pada sang boss

“Apa kau yakin?” Jawab Joonmyeon seraya menambahkan “Bahkan saat ini kau tidak memiliki apartemen. Sungguh mengenaskan” Joonmyeon mendudukkan tubuhnya diikuti dengan Chorong.

“Kau benar! Tolong setelah ini antarkan aku untuk melihat apartemen yang bagus untuk ku” mohon Chorong “Saat ini tidak ada keluarga ku yang berada di Busan”

“Kau meminta bantuan pada atasan mu? apa kau tidak malu” Bahkan saat ini Chorong ingin mencincang tubuh Joonmyeon saat ini juga.

“Kau sungguh menyebalkan Joonmyeon-ssi!” Lihat lah bahkan Joonmyeon tersenyum senang karena tingkah Chorong “Ingat. Panggil aku Sajangmin, aku adalah boss mu” saut Joonmyeon malah membuat Chorong semakin geram.

“Sebaiknya kau tetap tinggal bersama ku. Tidak ada untuk memiliki apartemen dan sebagainya. Kau sendiri yang memberitahu bahwa kau tidak memiliki keluarga disini dan Chanyeol juga menitipkan dirimu pada ku. Jadi tetap tinggal bersama ku. Arra!” mungkin ini ucapan terpanjang yang pernah diucapkan oleh seorang boss.

“Nde?!” pekik Chorong tak percaya pada ucapan Joonmyeon saat itu.

Featured image

Nyonya Park saat ini tengah menunggu seseorang disalah satu kafe yang ada disudut jalan kota Busan.

Nyonya Park telah membuat janji bersama dengan seorang yang ia temui 4 tahun silam. Setelah berbincang dengan Chanyeol dan Minjung 5 hari lalu. Nyonya Park telah membuat janji dengan diwakili oleh sekertarisnya.

Nyonya Park tampak menyeruput minuman, mungkin bosan karena menunggu tamu nya yang tidak kunjung datang.

“Maafkan aku karena aku terlambat 20 menit, Nyonya” saut seseorang. Nyonya Park langsung mendongakkan kepalanya kepada lawan bicaranya.

“tidak apa-apa. silahkan duduk” Nyonya Park mempersilahkan tamunya itu duduk terlebih dahulu “Apa kau tidak keberatan saat sekertaris ku menyuruhmu untuk bertemu dengan ku?” tanya Nyonya Park.

“Sama sekali tidak Nyonya. Aku juga sangat merindukan tanah kelahiran ku ini” jawab Kim Jisoo –ayah Minjung-

Kim Jisoo bahkan rela terbang dari London ke Korea hanya untuk bertemu dengan Nyonya Park. Yang menurutnya membahas urusan penting yang menyangkut tentang nasib kehidupan putri sulungnya. Karena Kim Jisoo ingin putri sulungnya hidup seperti kebanyakan wanita diluar sana. Memiliki suami dan hidup bahagia dengan anak hasil buah cintanya dengan lelaki yang putri sulung nya itu cintai. Jadi tanpa berat hati Kim Jisoo pulang ke Korea Selatan dan bertemu dengan Nyonya Park.

“Aku mengerti. Kau bahkan tidak berbeda setelah 4 tahun belakangan ini” puji Nyonya Park kepada pria yang ada didepannya itu “Baiklah, lebih baik kita to the poin saja” ucap Nyonya Park saat itu juga “Aku telah bertemu dengan putri mu, jadi aku berniat untuk menikahkannya dengan putraku. Apa kau tidak keberatan? Setelah kau sembunyikan Minjung dari ku juga Chanyeol anak ku” lanjut Nyonya Park menghela nafasnya.

“Ternyata firasat ku benar. Baiklah aku akan merestui jika Nyonya akan menikahkan mereka berdua. Tapi apa tidak malu menikah ketika memiliki anak yang telah berumur 4 tahun? Apa cucu ku tau kalau ayah dan ibu nya belum menikah ketika cucu ku lahir didunia?” dengan seketika Nyonya Park tercengang dengan ucapan ‘calon besan’ nya itu. Kim Jisoo yang menyadari perubahan mimik Nyonya Park langsung berbicara kembali “Maafkan atas ucapan ku” ujar Jisoo pada Nyonya Park.

“Kau benar. Bahkan aku tidak memikirkan hal itu, bodohnya aku” Nyonya Park frustasi dengan seketika.

“Alangkah baiknya jika kita memberitahu terlebih dahulu kepada Chinyul dan Minjung” usul Jisoo pada Nyonya Park.

“Kau lucu, bahkan kau salah menyebutkan nama calon menantumu, Jisoo” Nyonya Park terkekeh dengan ucapan nama yag dituturkan oleh Jisoo “Park Chanyeol. Bukan kah nama itu mudah untuk kau ingat”

“Ahh..maafkan aku. Aku sungguh ceroboh Nyonya”

“Jangan panggil aku Nyonya, panggil saja Im Jiyoung”

“Baik, Jiyong” Jisoo sedikit terkekeh dengan ucpannya sendiri “Bahkan aku tidak terlalu cocok dengan panggilan baru mu.

Featured image

Chanyeol, Minjung, dan Baekhyun sedang makan siang bersama dikantin perusahaan Park Company.

Soal Minjung yang menjadi asisten Chanyeol itu hanya akal-akalan yang Chanyeol buat, supaya Minjung bisa lebih dekat lagi denganya. Bahkan Chanyeol menyuruh Minjung untuk ikut dengan nya ke perusahaan dari pada menemani Yun setelah sekolah.

“Apa kalian akan menikah?!” pekik Baekhyun saat mendengar ucapan dari Chanyeol. Baekhyun sebenarnya tidak bercaya dengan kebenaran itu “Nyonya, sendiri yang berbicara seperti itu? Wahh daebakk” kali ini Baekhyun bertepuk tangan saking senang nya.

“Pelan kan suara mu, Bacon” ujar Chanyeol ynag merasa malu pada sahabat sekaligus sekertarisnya itu. Apalagi Chanyeol sebagai CEO diperusahaan “Membuat ku malu!”

“Maafkan aku bro” saut Baekhyun memasukan makanan nya kedalam mulutnya “Bagaimana dengan keluarga, Minjung. Apa kau tidak apa Minjung-a” tanya Baekhyun pada, Minjung.

“aku belum tahu. eomeoni, yang akan mengurus persetujuan dari keluaga ku. Aku belum tahu pasti masalah itu, Oppa” jawab Minjung jujur.

“Jadi begitu. Kenapa kau tidak hubungi adik super pede mu itu?” Kali ini otak Baekhyun sunguh encer saat memberikan pendapat. Minjung yang saat itu langsung menatap Chanyeol. Chanyeol hanya mengangguk mng’iya’kan ucapan Baekhyun.

Minjung mengeluarkan ponselnya dari tas berwarna biru tosca. Yang dibelikan oleh orang tua nya 2 tahun yang lau. Minjung langsung menelpon adik kesayanganya itu.

“Sehunie?”

“Wae, noona?”

“Apa tidak terjadi sesuatu di Busan?”

“Tidak terjadi sesuatu di Busan. Memangnya kenapa?”

“Apa, Appa sudah kembali dari London?” tanya Minjung to the poin.

“Appa? Ya..appa kembali dari London. Apa kau merindukannya?”

“Sangat.. baiklah terima kasih Sehunnie”

Sambungan terputus. Minjung mengembalikan ponselnya didalam tasnya. Chanyeol yang penasaran lantas langsung bertanya pada Minjung.

“Bagaimana?”

“Appa ku telah kembali dari London” jawab Minjung.

“Tapi untuk apa ayah mu rela kembali ke Korea kalau tidak membicarakan hubungan mu dengan Chanyeol” celetuk Baekhyun ada benar nya. Minjung yang mengerti hanya menunduk bingung.

“Antarkan aku ke Busan hari ini” ucap Minjung membuyarkan lamunan, Chanyeol.

“Untuk apa?” tanya Chanyeol penasaran.

“Aku ingin meminta penjelasan pada ayah ku. Juga jangan beritahu ini pada Yun” lanjut Minjung tambah membuat, Chanyeol pusing.

“Penjelasan? Untuk apa?!”

“Jelas untuk hubungan kita Oppa” sungguh kalau Chanyeol bukan siapa-siapa nya pasti Minjung langsung memendangnya.

Chanyeol menganggukan kepalanya. Sedangkan Baekhyun hanya tidak mengerti alur perjalanan cinta sahabatnya itu. Kenapa jadi bertambah rumit saat Minjung kembali.

Featured image

Minjung sudah sampai di Busan yang diantar oleh Chanyeol. Tetapi Minjung tidak memperoleh, Chanyeol untuk menemani nya.

Saat ini Minjung ingin urusan tentang keluarganya terselesaikan oleh dirinya sendiri juga keluarganya. Tidak ada yang boleh mencampurinya. Ya, Minjung ingin urusan tentang dirinya dan Chanyeol selesai dengan damai.

***

Minjung memasuki pekarangan rumah neneknya. Minjung masuk tanpa memberi salam, seperti seorang yang akan mencuri suatu barang. Minjung meletakkan tasnya di sofa yang berada di ruang tengah. Menuju kearah dapur, untuk mencari keberadaan seseorang dirumah itu.

“Halmoni, aku merindukanmu” saut Minjung saat menemukan nenek nya sedang memasak didapur.

“Cucu, halmoni pulang? Aku juga merindukan mu, Minjung-a” jawab nenek Hwang dan memeluk cucu perempuannya “Apa, Cinyul tidak bersama mu?” tanya nenek Hwang pada Minjung.

“Chanyeol, halmoni bukan Cinyul” Minjung memajukan bibir nya, tidak suka saat nama lelaki nya itu diubah sesuka hati nenek nya.

“Aku lebih suka memanggilnya seperti itu. Jadi dimana ia?”

“Baiklah terserah, halmoni. Chanyeol tidak ikut”

“Wae?”

“Sudahlah halmoni tidak perlu membahasnya. Jadi dimana ayah? Aku dengar ia pulang?”

“Ya. Appa mu pulang kemarin lusa. Temui ayah mu ditaman belakang”

“Kalau begitu aku akan menemuinya. Annyeong~”

***

Minjung menemui ayahnya tepat ditaman belakang. Seperti apa yang dikatakan oleh nenek nya.

“Appa?” sapa Minjung sangat gugup.

Jisoo langsung menoleh kesumber suara yang berada dibelakang nya. Sungguh pertemuan dengan anak wanita sungguh membuat Jisoo terharu. Sebab Jisoo hanya memiliki, Minjung juga Sehun. Tapi Jisoo sangat tidak ingin kehilangan putri kesayangannya itu. Karena ada sebuah pesan yang istri nya sampaikan padanya.

“Ya. Kim Minjung”

*
*
*
*

TBC

Gimana nih? Kecepetan ya alurnya apa tambah gk jelas ff nya. Maaf ya TT^TT

Disini aku lebih fokusin sama keluarga Minjung dan Chanyeol. Dan ini kurang gerget menurutku.

Kritik dan saran ditunggu (:

Featured image

9 tanggapan untuk “Comeback to me (Chapter 5)

  1. Erlina… aku baru baca dan langsung ngebut sampai sini… dan dari semua kisah yang ada di comeback to me, tentu ya aku tertarik sama park yun yang super cadel lol
    Ditunggu kelanjutannya yaaaa 😀 semangaaaat

    Suka

  2. Wah keren thor
    Akhirnya minjung sm chanyeol mau nikah jg ga sabar.
    Pesan yg dititipin sm mamanya minjung apa penasaran thor
    ditunggu chap selanjutnya
    KEEP WRITING❤️

    Suka

  3. daebak…lucu bnget sih ngebayangin adegan chanyeol kpergok ma ibunya tdur sama minjung trus channie yg rebutan pinggang minjung ma yun….next

    Suka

  4. wah. ini saat saat yg menegangkan. makin bagus kak ceritanya
    ohiya itu masih ada typos lagi hehe. tapi nggak masalah juga kok hehe yg penting pembaca masih bisa memahami cerita:)

    Suka

Tinggalkan komentar